A.
Pengertian Paradigma
Menurut Kuhn, ilmu
pengetahuan terikat oleh ruang dan waktu maka suatu paradigma hanya cocok dan
sesuai untuk permasalahan yang ada pada saat tertentu saja. Friedrichs
mengungkapkan bahwa paradigma itu adalah sebagai suatu pandangan mendasar dari
suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok permasalahan yang semestinya
dipelajari. Lebih lanjut Ritzer mengungkapkan bahwa paradigma membantu
merumuskan tentang apa yang dipelajari, persoalan-persoalan yang harus dijawab,
bagaimana harus menjawabnya, serta aturan-aturan apa saja yang harus diikuti
dalam menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dalam menjawab
persoala-persoalan tersebut.
Pengertian paradigm menurut kamus
filsafat adalah :
1. Cara memandang sesuatu
2. Model, pola, ideal dalam ilmu
pengetahuan
3. Dasar untuk menyeleksi problem-problem
dan pola untuk memecahkan problem-problem
riset
B.
Psikologi Kepribadian secara umum
Kata personality dalam bahasa Inggris
berasal dari bahasa Yunani kuno prosopon atau persona, yang artinya ‘topeng’
yang biasa dipakai artis dalam theater. Para artis itu bertingkah laku sesuai
dengan ekspresi topeng yang dipakainya, seolah-olah topeng itu mewakili ciri
kepribadian tertentu. Jadi konsep awal pengertian personality (pada masyarakat
awam) adalah tingkah laku yang ditampakkan ke lingkungan sosial- kesan mengenai
diri yang diinginkan agar dapat ditangkap oleh lingkungan sosial.
Berdasarkan
buku Psikologi kepribadian teori-teori Psikodinamik, bahwa kepribadian, dalam
pemakaiannya yang biasa digunakan oleh kita sehari-hari ada dua bentuk
pemakaian istilah kepribadian ini. Pemakaian pertama, menyamakan istilah
kepribadian dengan keterampilan atau kecakapan sosial. Kepribadian individu
dinilai berdasarkan kemampuannya memperoleh reaksi-reaksi positif dari berbagai
orang dalam berbagai keadaan. Pemakaian yang kedua, memandang kepribadian
individu sebagai kesan yang paling menonjol atau paling kentara yang ditunjukan
seseorang terhadap orang-orang lain.
C.
Kepribadian dalam Psikologi
Untuk menjelaskan kepribadian menurut teori dari George Kelly yang memandang bahwa
kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan
pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang
terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh
tingkah laku individu yang bersangkutan.
Lebih detail
tentang definisi kepribadian menurut Allport yaitu kepribadian adalah suatu
organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah
laku dan pikiran individu secara khas.
Sigmund Freud memandang
kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego
dan Superego. Dan tingkah laku, menurut Freud, tidak lain merupakan hasil dari
konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kerpibadian tersebut.
D.
Teori Psikologi Kepribadian
Teori
kepribadian terbagi menjadi beberapa paradigma, yaitu paradigma psikoanalisis,
paradigma trait, paradigma cognitive, dan paradigma behavioristic.
Masing-masing paradigma tersebut mempunyai teori masing-masing menurut para
ahli masing-masing paradigma.
- Paradigma Cognitive
Psikologi cognitive mempelajari tentang cara manusia
menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir tentang
suatu informasi. Pendekatan cognitive menekankan bahwa tingkah laku adalah
proses mental, dimana individu aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan,
dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus
lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
Teori psikologi cognitive berkembang dengan ditandai
lahirnya teori Gestalt (Mex Weitheimer) yang menyatakan bahwa pengalaman itu
berstruktur yang terbentuk dalam suatu keseluruhan.
Ada 2 hukum wajib dalam teori Gestalt:
- Pragnaz (Kejelasan)
- Closure (Totalitas)
Kaum gestaltis berpendapat bahwa pengalaman itu
berstruktur yang terbentuk dalam satu keseluruhan. Orang yang belajar,
mengamati stimulus dalam keseluruhan yang terorganisir, bukan dalam
bagian-bagian yang terpisah. Dalam situasi belajar, seseorang terlibat langsung
dalam situasi itu dan memperoleh “Insight”
untuk pemecahan masalah. Suatu konsep yang penting dalam psikologi gestalt
adalah tentang “insight”, yaitu pengamatan atau pemahaman mendadak terhadap
hubungan-hubungan antar bagian-bagian di dalam situasi pemasalahan. Insight
juga sering dihubungkan dengan pernyataan spontan seperti “Aha!” atau “Oh, I
see now”.
A. Teori
Belajar Cognitive-Field dari Lewin
Bertolak pada teori Gestalt, Lewin mengembangkan teori
belajar berdasarkan Life Space (dunia psikologis dari kehidupan individu).
Masing – masing individu berada di dalam medan kekuatan psikologis, medan itu
dinamakan Life Space yang terdiri dari dua unsure yaitu kepribadian dan
psikologi social.
Ia menyatakan bahwa tingkah laku belajar merupakan
usaha untuk mengadakan reorganisasi/ restruktur (dari isi jiwa). Tingkah laku
merupakan hasil dari interaksi antar kekuatan baik dari dalam (tujuan,
kebutuhan, tekanan batin, dan sebagainya) maupun dari luar (tantangan,
permasalahan).
B. Cognitive
Development (Jean Piaget )
Dalam teorinya, ia memandang bahwa proses berpikir
sebagai aktivitas gradual dari fungsi intelektual dari konkret menuju abstrak.
Ia memakai istilah scheme, pola tingkah laku yang dapat diulang. Yang
berhubungan dengan :
·
Reflex pembawaan (bernapas, makan, minum)
·
Scheme mental (pola tingkah laku yang susah diamati,
dan yang dapat diamati)
Menurut Piaget bahwa perkembangan cognitive individu
meliputi empat tingkat yaitu :
(1) Sensory motor;
(2) Pre operational;
(3) Concrete Operational dan
(4) Formal Operational
C.
Pembelajaran Menurut JA Brunner (Discovery Learning)
Teori Brunner menyatakan bahwa anak harus berperan
secara aktif dalam belajar di kelas. Maksud dari Discovery Learning yaitu siswa
mengorganisasikan metode penyajian bahwa dengan cara dimana anak dapat
mempelajari bahan itu, sesuai dengan tingkat kemampuan anak.
The act of discovery dari Burner:
1. Adanya suatu kenaikan di dalam potensi intelektual
2. Ganjaran intrinsic lebih ditekankan daripada
ekstrinsik
3. Murid yang mempelajari bagaimana menemukan berarti
murid itu menguasai metode discovery
learning
4. Murid lebih senang mengingat-ingat informasi
Selain ketiga tokoh tersebut Ausubel juga berpengaruh
dalam psikologi cognitive. Dia mengungkapkan teori ekspository teaching, yaitu
dapat diorganisasikan atau disajikan secara baik agar dapat menghasilkan pengertian
dan resensi yang baik pula sama dengan discovery learning.
- Paradigma Behavioristic
Teori belajar
behavioristic adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner
tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang
menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan
teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran
behavioristic.
A. Teori Kepribadian
Behavioristic Menurut Pandangan John Watson.
Menurut pandangan Jhon Watson, perilaku
manusia adalah hasil belajar sehingga unsur lingkungan sangat penting, jadi
perilaku manusia ditentukan oleh faktor eksternal. Sumbangan utama Watson
adalah ketegasan pendapatnya bahwa perilaku dapat dikontrol dan ada hukum yang
mengaturnya.
Belajar dalam teori
behaviorisme dikatakan sebagai hubungan
langsung antara stimulus yang datang dari luar dengan respons yang ditampilkan
oleh individu. Respons tertentu akan muncul dari individu, jika diberi stimulus
dari luar. Di sini hanya dibicarakan
bahwa perilaku manusia itu sebagai akibat berinteraksi dengan lingkungan, dan
pola interaksi tersebut harus bisa diamati dari luar. Segala perilaku manusia
sebagian besar akibat pengaruh lingkungan sekitarnya, dan lingkunganlah yang membentuk
kepribadian manusia.
B. Teori Kepribadian Behavioristik Menurut
Pandangan Skinner
Tingkah
laku merupakan hasil pengaruh timbal balik dari variable-variabel tertentu yang
dapat diidentifikasikan, yang sepenuhnya menentukan tingkah laku. Tingkah laku
individu seluruhnya merupakan hasil dari dunia objektif.
Asumsi bahwa seluruh tingkah laku berjalan menurut hukum
jelas mengandung implikasi tentang kemungkinan mengontrol tingkah laku. Skinner
tidak banyak tertarik pada aspek-aspek tingkah laku yang sangat sukar berubah,
misalnya aspek-aspek tingkah laku yang terutama dikuasai oleh warisan
hereditas. (A.Supratiknya,1993:320)
1.. Tingkah laku dapat diramalkan (Behavior can be predicted). Ilmu bukan hanya menjelaskan tetapi juga meramalkan. Bukan hanya mengenai peristiwa masa lalu tetapi juga masa yang akan datang. Teori yang berdaya guna adalah yang memungkinkan dapat dilakukannya prediksi mengenai tingkah laku yang akan datang dan menguji prediksi itu. (Alwisol,2005: 400)
2. Tingkah laku dapat dikontrol (Behavior can be controlled). Ilmu dapat melakukan antisipasi dan menentukan/membentuk tingkah laku seseorang. Skinner bukan hanya ingin tau bagaimana terjadinya tingkah laku, tetapi Skinner sangat berkeinginan memanipulasinya. (Alwisol,2005:400-401)
1.. Tingkah laku dapat diramalkan (Behavior can be predicted). Ilmu bukan hanya menjelaskan tetapi juga meramalkan. Bukan hanya mengenai peristiwa masa lalu tetapi juga masa yang akan datang. Teori yang berdaya guna adalah yang memungkinkan dapat dilakukannya prediksi mengenai tingkah laku yang akan datang dan menguji prediksi itu. (Alwisol,2005: 400)
2. Tingkah laku dapat dikontrol (Behavior can be controlled). Ilmu dapat melakukan antisipasi dan menentukan/membentuk tingkah laku seseorang. Skinner bukan hanya ingin tau bagaimana terjadinya tingkah laku, tetapi Skinner sangat berkeinginan memanipulasinya. (Alwisol,2005:400-401)
REFERENSI :
·
Dakir.1993. Dasar-dasar Psikologi. Pustaka
Pelajar.Yogyakarta.
·
Purwanto,Ngalim.1990. Psikologi Pendidikan. Remaja
Rosdakarya Bandung